Sabtu, 25 Oktober 2014

Atsuko Maeda - Migikata (Lyrik)

Omoidasu yo ima mo
koi to kidzuita natsu wo
Tokeisou no hana ga
hinata ni afureta michi

Harewatatta sora ni
nyuudougumo ga mokumoku 
Ato iuma ni fuete
naze da ka fuan ni natta no

Ima iru basho to mirai

Anata no migikata
watashi no atama wo katamukete
Chokon to nosetara
soreda kede anshin shita

Shiawashe yo

Umaku ikanakute
tsuraku kanashii toki wa
Sonna watashi no guchi wo
kiite kureru dakede ii

Yuudachi ni furarete
minka no nokisaki de 
Sotto yorisotta futari
‘iroiro aru ne’tte waratta

Ame sae tanoshiku naru

Anata no migikata
to ki ni wa kororo wa yasumasete 
Shinpai ga atte mo
itsudatte raku ni nareru 
Nukumori yo

Sorezore no sora no shita de
Kagayaiteta ano koro omou  no ka na?

Ima demo futari wa issho ni aruiteru mitai ni

Anata no migikata
watashi no atama wo katamukete
Chokon to nosetara
soreda kede anshin shita
Shiawashe yo

Natsukashiku setsunakatta~ano natsu yo

Garuda : Makhluk Mitologi Indonesia

Seperti yang kita tahu bahwa Garuda adalah lambang negara Indonesia. Namun, tahukah teman-teman ada mitos mengenai garuda menurut kepercayaan hindu. Garuda merupakan tokoh dalam mitologi Hindu, Budha dan Mesir kuno. Dalam agama Hindu dan Budha, Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari.
Garuda memiliki tubuh separuh manusia, separuh burung, Ia adalah raja burung-burung dan merupakan keturunan Kasyapa dan Winata, salah seorang putri Dak?a. Ia musuh bebuyutan ular, sebuah sifat yang diwarisinya dari ibunya, yang pernah bertengkar dengan sesama istri dan atasannya, Kadru, ibu para ular.
Sinar Garuda sangat terang sehingga para Dewa mengiranya Agni (Dewa Api) dan memujanya. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan.
Ia memiliki putra bernama Sempati (Sampati) dan istrinya adalah Unnati atau Winayaka. Menurut kitab Mahabharata, orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa manusia, tetapi tidak boleh kaum brahmana. Suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya. Lalu tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi.
Garuda dikatakan pernah mencuri amerta dari para Dewa untuk membebaskan ibunya dari cengkeraman Kadru. Kemudian Indra mengetahuinya dan bertempur hebat dengannya. Amerta dapat direbut kembali, tetapi Indra luka parah dan kilatnya (bajra) menjadi rusak.
Di Jepang, garuda dikenal sebagai Karura. Makhluk ini memiliki tubuh manusia dan kepala seekor elang. Makhluk ini berdasarkan Garuda dan dibawa ke Jepang dengan penyebaran agama Buddha.
Nama Karura juga merupakan pelafazan bahasa Jepang dari kata Sansekerta garuda. Namun nampaknya bentuk Jepang ini diambil dari bahasa Pali garuda.